# Alur cerita lengkap game Resident Evil 3 (2020), Kembalinya Jill Valentine.
Geminvo – Dirilis oleh Capcom pada tahun 2020 untuk PlayStation 4, Xbox One, dan PC, Resident Evil 3 adalah remake dari game berjudul sama yang rilis pertama kali di tahun 1999. Game ini disutradarai oleh Kiyohiko Sakata—yang sebelumnya juga terlibat dalam Resident Evil 1 sampai 4—dan ditulis oleh Yasuhisa Kawamura, penulis asli dari Resident Evil 3: Nemesis. Ceritanya masih melanjutkan timeline re-imajinasi yang sudah dimulai lewat Resident Evil 2 Remake.
Dari sisi cerita, kamu akan mengikuti petualangan anggota veteran STARS, Jill Valentine, bareng tentara UBCS, Carlos Oliveira. Aksi pelarian mereka terjadi sebelum dan sesudah kejadian di Resident Evil 2. Untuk gameplay, sistem pertarungan, mekanik, dan elemen lainnya banyak diambil dari Resident Evil 2 Remake. Bedanya, kali ini nggak ada item pertahanan—kedua karakter langsung dibekali pisau yang nggak bisa rusak.
Baik Jill maupun Carlos punya gaya bertarung khas. Jill bisa menghindar dengan roll dan langsung melakukan counter, sedangkan Carlos bisa nge-charge musuh dengan bahu dan lanjut pukul sampai jatuh. Beberapa area dari versi original kayak Taman Kota dan Menara Jam emang dihilangkan, tapi sebagai gantinya, area jalanan, saluran air, dan rumah sakit diperluas. Carlos juga dapet jatah gameplay lebih banyak di sini.
Dibandingkan Tyrant versi original yang dijuluki “Pursuer”, versi baru bernama Nemesis ini jauh lebih cepat dan agresif. Ia bisa pakai senjata berat, menyeret dan menjegal pakai tentakel, bahkan bikin zombie biasa jadi lebih berbahaya. Regenerasinya juga lebih cepat. Selain mode utama, ada juga mode multiplayer terpisah bernama Resistance, di mana 4 pemain berperan sebagai salah satu dari 7 survivor dengan kemampuan unik, dan mencoba bertahan dari jebakan dan monster yang dikendalikan oleh satu pemain lain sebagai Mastermind dengan senjata biologi ikonik.
Baca Juga : Alur Cerita Game Resident Evil 2 Remake (2019) – Nostalgia yang Dipoles Jadi Mimpi Buruk Baru
Awal Alur Cerita Game Resident Evil 3 (2020)
Game ini dimulai di tanggal 28 September 1998. Berita di TV nunjukin Raccoon City yang berubah jadi zona perang karena wabah virus. Media bilang warga mulai rusuh, bakar bangunan, kekacauan ada di mana-mana, dan CDC langsung ngekarantina kota dalam status darurat.
Di saat yang sama, tim ilmuwan Umbrella nyiapin senjata biologis baru buat dikirim, dan kita ngelihat kontainer dengan kode nama “Nemesis.” Sementara itu, Jill Valentine—anggota STARS yang selamat dari insiden Spencer Mansion dua bulan sebelumnya—masih trauma. Dia sampai mimpi buruk soal dirinya terinfeksi dan harus menghabisi dirinya sendiri sebelum kehilangan kesadaran sepenuhnya.
Begitu bangun, Jill ingat tinggal 3 hari lagi sampai rencana kaburnya dari Raccoon City. Sambil menjalani skorsing dari pekerjaannya, dia masih nyelidikin Umbrella. Dia ragu, apakah orang-orang yang belum terinfeksi itu benar-benar aman, atau cuma lebih tahan aja, atau malah masih dalam masa inkubasi.
Yang jelas, dia tahu Umbrella punya kontrol penuh atas kota ini. Mereka kuasai orang-orang penting kayak Wali Kota Warren dan Kepala Polisi Irons. Meski sedang diawasi oleh mata-mata Umbrella, Jill masih punya teman setia di kepolisian, kayak Brad Vickers, pilot helikopter dari tim Alpha STARS. Brad bilang Irons udah bubarin STARS, dan sekarang dia cuma berusaha bertahan hidup.
Setelah sedikit menenangkan diri dari mimpi buruknya, Jill tiba-tiba dapat telepon dari Brad yang nyuruh dia kabur secepat mungkin. Baru aja dia mau bersiap, tembok apartemennya dihancurin sama sosok besar berselubung hitam yang langsung menyerangnya. Senjata kecil nggak ada efeknya ke makhluk itu, dan dia terus ngejar Jill tanpa henti.
Di luar, kota udah kacau. Makhluk itu selalu tahu jalan potong dan berhasil nangkep Jill dengan tentakelnya—tapi Jill berhasil bebas. Saat makhluk itu terus menghancurkan bangunan untuk ngejar dia, Jill selamat karena reruntuhan bangunan yang menghalangi jalannya.
Begitu bisa bernapas lega, Jill mutusin buat kabur dari kota secepatnya. Dia ketemu Brad lagi, yang bilang kalau makhluk itu kayaknya cuma ngincer anggota STARS, dan sekarang tinggal mereka berdua. Jill heran, gimana bisa situasi secepat ini jadi seberantakan ini, dan Brad bilang mungkin semua ini efek lanjutan dari insiden di mansion Arklay.
Nggak jauh dari situ, zombie ngehancurin barikade dan mulai masuk ke kota. Jill dan Brad buru-buru masuk ke sebuah bar. Tapi saat Brad nahan pintu, dia digigit zombie—dan dia tahu apa artinya itu. Jill nggak mau dia nyerah, tapi Brad maksa Jill pergi. Sekarang, satu-satunya anggota STARS yang masih hidup di kota tinggal Jill. Dia bersiap bertarung, saat para zombie berhasil nembus dan mendekatinya.
Kejar-kejaran di Atas Gedung
Dengan peluru yang udah makin menipis, Jill Valentine terus maju. Tiba-tiba, helikopter penyelamat melihatnya dan menyuruh dia segera naik ke atap gedung parkir. Saat naik, Jill ketemu dengan seorang kakek berbadan besar. Dia kasih tahu kalau ada helikopter yang bisa selamatin mereka. Tapi si kakek malah nggak percaya, ngunci diri di dalam kontainer dan yakin itu tempat paling aman. Dia juga nggak mau pergi bareng Jill.
Jill terpaksa ninggalin si kakek dan akhirnya sampai juga ke atap. Tapi pas dia mau naik ke helikopter, pesawat itu langsung meledak di depan matanya. Belum habis rasa bingungnya, makhluk misterius yang terus ngejar dia muncul lagi. Jill buru-buru masuk ke mobil terdekat dan langsung nabrak makhluk itu dengan kecepatan penuh. Tapi dia juga ikut terlempar dari atap dan jatuh bareng monster itu dari lantai lima. Gila, makhluk itu masih bisa bangkit kayak nggak kenapa-kenapa.
Sang Penyelamat dan Shelter Bawah Tanah
Ledakan besar membuat tudung kepala si monster kebuka, dan Jill akhirnya bisa lihat wajah seramnya—ternyata dia adalah Tyrant! Tapi sebelum dia bisa nyerang lagi, seseorang memanggil perhatiannya. Tyrant refleks nangkep roket yang ditembak ke arahnya dan buang gitu aja. Tapi tembakan kedua sukses kena dan bikin makhluk itu akhirnya jatuh berlutut.
Tanpa buang waktu, pria misterius itu langsung bantu Jill Valentine dan bawa dia ke stasiun subway terdekat, tempat timnya bikin tempat perlindungan dan ngumpulin para penyintas. Jill tanya soal monster yang baru mereka lihat, dan si pria bilang dia juga belum pernah lihat makhluk kayak gitu—jelas bukan zombie, dan dia bergerak dengan niat.
Si pria ngenalin dirinya sebagai bagian dari Umbrella Biohazard Countermeasure Service alias UBCS. Jill langsung kesal, karena menurutnya Umbrella adalah penyebab semua kekacauan ini. Tapi pria itu bilang dia nggak tahu soal itu, dia cuma tahu tugasnya adalah nyelamatin orang. Mau ikut atau enggak, terserah Jill. Akhirnya Jill ikut juga, dan mereka ketemu dengan kaptennya, Mikhail, yang langsung ngenalin Carlos juga.
Subway, Misi Baru, dan Julukan ‘Supercop’
Setelah Jill ngenalin diri sebagai anggota STARS, Kapten Mikhail ngenalin dirinya sambil nahan luka parah. Dia jelasin misi mereka: nyelamatin warga sipil yang masih hidup. Sayangnya, kota udah terkepung, dan dari seratus ribu warga, sebagian besar bakal jadi mayat hidup. Sebagian besar pasukannya juga udah gugur.
Jill tetap yakin Umbrella yang salah, tapi Mikhail fokus pada satu hal: ngejalanin kereta subway buat evakuasi. Dia minta bantuan Jill. Jill akhirnya setuju, tapi cuma demi nyelamatin warga, bukan karena Umbrella. Carlos Oliveira dan Mikhail makasih banget, bahkan Carlos ngasih Jill panggilan ‘supercop’ dan kasih radio biar bisa terus komunikasi. Jill langsung bersiap dan cari perlengkapan yang dibutuhin.
Petunjuk Korban Awal dan Jalanan yang Membara
Di sela-sela persiapan, Jill Valentine nemuin catatan tentang laporan kanibalisme ketiga dalam sebulan yang dikirim ke RPD. Ada rumor kalau kasus ini mungkin berkaitan sama pasien program kesehatan gratis dari rumah sakit Spencer Memorial. Di radio, Carlos bilang sebelum bisa ngaktifin subway, mereka harus balikin aliran listrik di substation terdekat.
Jill pun keluar ke jalanan yang udah kayak neraka. Melihat warga sipil lari-larian buat selamat, dia makin termotivasi. Tapi petunjuk dari Carlos malah bikin Jill nyasar ke gang buntu dan lorong penuh api. Jalanan terbuka juga bikin zombie bisa datang dari segala arah. Jill pakai semua celah buat bertahan, dari lewat toko mainan sampai potong jalan lewat kedai donat. Dia berhasil dapetin selang pemadam dan shotgun buat hadapi ancaman yang makin ganas.
Pengkhianatan UBCS dan Rahasia Gelap Umbrella
Setelah matiin api dan lewat bengkel, Jill Valentine masuk ke dalam dan ketemu anggota UBCS yang terluka. Si tentara meyakinkan kalau dia nggak terinfeksi. Tapi tiba-tiba, tentara lain bernama Nicholai datang dan langsung nembak kepala si tentara tadi. Jill syok dan protes—barangkali dia belum terinfeksi. Tapi Nicholai cuma ketawa sinis dan bilang wajar aja semua anggota STARS mati kalau mereka selemah itu.
Nicholai ngelanjutin, katanya si tentara pasti bakal berubah, jadi lebih baik dibunuh duluan. Abis itu dia pergi sambil ngejek Jill yang terlalu berhati lembut. Dari data yang dia baca, Jill tahu kalau tentara tadi dulunya narapidana seumur hidup yang direkrut buat ngatasi kerusuhan. Bahkan orang sekeras dia pun takut sama Nicholai yang dikenal gila.
Di tempat lain, Jill nemuin satu lagi anggota UBCS yang udah gugur—padahal dia adalah veteran dengan banyak pengalaman perang. Tapi bahkan satu skuad berisi 30 orang kayak dia aja dilibas habis dalam waktu kurang dari dua hari. Saat akhirnya sampai ke substation, Jill disambut pemandangan menjijikkan: seluruh tempat dipenuhi kepompong busuk. Untungnya, ada catatan yang nyebut kalau tanaman herbal hijau khas Resident Evil ternyata juga bisa jadi penangkal alami serangga.
Serangan Parasit dan Listrik Mematikan
Jill Valentine berhasil membuka gerbang dengan lihai, tapi tiba-tiba disergap oleh makhluk mirip kutu raksasa super cepat bernama Drain Deimos. Tanpa aba-aba, makhluk itu langsung menyerang dan menyuntikkan parasit lewat tenggorokannya. Untungnya, Jill cepat tanggap dan langsung menelan herbal hijau legendaris yang bikin dia bisa muntahin parasit itu sebelum jadi makanan dari dalam.
Dengan jijik tapi tetap fokus, Jill masuk ke dalam sarang Drain Deimos dan mulai nyalain satu per satu saklar manual. Begitu semua aktif, dia langsung nyalain aliran listrik dan ngebakar seluruh koloni makhluk itu dengan voltase tinggi. Setelah listrik kembali menyala, Carlos Oliveira memberi tahu Jill bahwa dia sekarang harus menuju ke sistem kontrol lalu lintas kereta. Tapi belum sempat tenang, Nemesis tiba-tiba nongol lagi dari tembok dan langsung menyerangnya sambil ngeluarin teriakan khas: “STARS…”
Subway Siap Jalan, Tapi Teror Belum Usai
Jill mencoba kabur sambil sesekali melawan, tapi Nemesis tetap mengejarnya dengan kecepatan yang nggak masuk akal untuk ukuran badannya. Dia segera melapor ke Carlos lewat radio kalau si monster kembali muncul. Sambil lari ke ruang kontrol subway, Jill berhasil ngehindarinya cukup lama buat ngatur rute evakuasi penumpang.
Tapi masalah baru muncul lagi. Di jalan pulang, Jill nemuin zombie-zombie aneh dengan parasit baru di kepala mereka—dan ternyata itu hasil eksperimen Nemesis sendiri, yang sekarang bisa nyebarin parasit ke zombie lain. Setelah berhasil lolos dari makhluk-makhluk itu, Jill balik ke tempat perlindungan subway dan disambut Carlos. Nicholai juga muncul, langsung ngegas bilang mereka nggak mungkin bisa bertahan kalau harus melawan dari dalam kota.
Teror Sewer dan Monster Pembakar
Nemesis muncul lagi, dan Jill tahu dia harus menjauhkan monster itu dari para penyintas. Dia menyuruh Carlos Oliveira kabur lebih dulu dan memancing Nemesis pergi sampai akhirnya berhasil lolos lewat ventilasi menuju gorong-gorong kota. Di tempat baru ini, Jill dihadapkan pada musuh baru yang nggak kalah serem: Hunter Gamma, versi pucat dan lebih menyeramkan dari Hunter biasa.
Di tengah sewer, Jill nemuin lab tersembunyi yang ternyata tempat eksperimen makhluk-makhluk ini. Umbrella sebenarnya anggap proyek ini gagal, tapi si ilmuwan pembuatnya dengan sengaja ngelepas mereka ke bawah tanah buat balas dendam. Setelah keluar dari bawah tanah, Jill kabarin Carlos kalau dia selamat dan Carlos ngabarin kalau subway udah siap.
Sayangnya, Nemesis belum kapok. Kali ini, si monster muncul lagi sambil bawa… flamethrower raksasa! Jill kabur ke bangunan konstruksi, tapi Nemesis langsung membakar tempat itu. Dikejar ke atas bangunan, Jill akhirnya bisa ngeledakin tangki bahan bakar di punggung Nemesis, dan monster itu jatuh ke bawah sambil terbakar. Jill loncat dan berhasil kabur. Dia bilang ke Carlos kalau makhluk itu udah mati, tapi Carlos cuma ngingetin supaya Jill jangan jadi umpan hidup lagi.
Kembali ke RPD dan Pertemuan Emosional
Sampai di luar kantor polisi Raccoon City, Jill Valentine nemuin pintu garasi terkunci. Dia melihat Toko Senjata Kendo dan masuk ke sana, ketemu Bob Kendo yang langsung mengenalinya. Mereka saling senang bertemu lagi, dan Jill ngajak Bob buat ikut evakuasi lewat subway, bahkan bilang mereka butuh bantuan dari keahlian senjatanya.
Bob setuju itu ide bagus, tapi akhirnya nolak dengan alasan ada urusan lain. Dia kelihatan gelisah, tapi tetap ngasih Jill kunci shortcut dan ngucapin selamat jalan. Dari balik toko, Jill denger Bob lagi ngomong ke anak perempuannya. Di tengah perjalanan balik, Nemesis yang masih hidup—dan sekarang bawa rocket launcher berteknologi laser—nyusul lagi!
Ledakan, Maaf, dan Misi Terakhir
Jill Valentine menghindari roket sebaik mungkin dan kabarin Carlos Oliveira kalau monster itu belum mati juga. Nemesis makin beringas dan bahkan ngelontarin kepala maskot raksasa Toy Uncle kayak peluru ke arah Jill. Carlos akhirnya muncul buat bantu dan memancing Nemesis ke jebakan. Dia berhasil ngejatuhin Nemesis ke truk bensin dan ngeledakin semuanya, menghancurkan gas station.
Setelah itu, Jill akhirnya luluh dan minta maaf ke Carlos atas sikap kasarnya. Carlos senyum dan bilang, “Hey, kamu juga nyelametin aku duluan.” Dia minta Jill naik ke kereta karena dia dapet perintah baru untuk tetap tinggal dan bantu warga lain. Mikhail juga kagum sama Jill, lalu ngasih briefing ke Carlos dan Tyrell—mereka harus nyari ilmuwan bernama Nathaniel Bard.
Jalan Menuju Vaksin Penyelamat
Jill nanya, “Kalau kalian pergi, keretanya bakal balik lagi nggak?” Mikhail yakinin Jill kalau kereta bakal balik begitu para warga selamat, dan Carlos Oliveira sempat bercanda, “Tenang aja, aku nggak bakal mati dan ninggalin dunia tanpa Carlos.”
Mikhail bilang Bard punya penelitian vaksin yang bisa menyelamatkan semuanya. Jill juga kaget ngelihat Nicholai ada di kereta, dan orang itu cuma bilang satu kalimat dingin: “Satu-satunya hidup yang penting adalah milik sendiri.” Kereta pun berangkat, menuju harapan terakhir—dan mungkin, pengkhianatan terbesar.
Pengkhianatan di Dalam Gerbong
Ketegangan makin terasa di dalam kereta saat Mikhail mulai curiga terhadap Nicholai. Dia mempertanyakan kenapa Nicholai terlihat terlalu tenang dan malah mencurigai bahwa serangan zombie yang menewaskan pasukannya bukan kejadian biasa. Pintu yang terkunci saat serangan terjadi membuat Mikhail makin yakin ada yang nggak beres. Nicholai cuma senyum sinis, tapi sebelum Mikhail bisa nanya lebih lanjut, kereta terguncang hebat.
Nemesis ternyata berhasil naik ke kereta dan langsung menghancurkan semua gerbong belakang, membantai para warga sipil. Mikhail langsung menarik Jill pergi, tapi saat mereka melewati bom di gerbong, Nicholai malah mengunci pintu, ninggalin mereka berdua dan bilang santai, “Tenang aja, dia bukan nyari gue kok.” Mikhail sempat mencoba menahan Nemesis, tapi akhirnya ditusuk oleh tentakel makhluk itu. Sebelum nyawanya habis, Mikhail memegang detonator dan meledakkan diri bersama Nemesis, mengakibatkan kereta keluar jalur dan terguling.
Pertarungan di Balik Pintu RPD
Sementara itu, Carlos Oliveira dan Tyrell udah sampai di kantor polisi Raccoon City. Di luar mereka lihat tumpukan mayat massal, dan nggak lama mereka mendengar suara teriakan. Ternyata itu Marvin yang lagi bertarung dengan Brad, mantan pilot STARS yang udah jadi zombie. Setelah membunuhnya, Marvin kaget karena Brad sempat bilang “maaf” sebelum menyerang, dan keraguannya itu bikin dia digigit.
Carlos dan Tyrell masuk ke dalam kantor polisi dan mulai mencari lokasi Dr. Bard. Tyrell bilang berdasarkan intel, Bard harusnya ada di kantor STARS dan mereka disuruh menangkap, bukan sekadar menyelamatkan. Carlos kaget, karena misi mereka ternyata lebih ke “detain and extract” daripada “search and rescue”.
Dari Kantor STARS Menuju Rumah Sakit
Carlos menelusuri sayap barat RPD dan menyaksikan sendiri kengerian baru: seekor Licker memotong dua polisi dalam sekejap. Ini jelas jauh lebih gila dari zombie biasa. Carlos melapor ke Tyrell dan mulai merakit bahan peledak buat buka jalan ke kantor STARS lewat ruang mandi. Setelah berjuang habis-habisan, dia akhirnya sampai di kantor STARS dan nemuin meja Jill serta panggilan darurat dari Dr. Bard.
Lewat panggilan itu, Bard ngaku dia terjebak di rumah sakit Spencer Memorial, dan berharap STARS datang menjemput. Tapi Carlos bilang RPD aja udah penuh zombie. Bard panik dan bilang Umbrella udah mulai ngebunuh semua peneliti dan dia satu-satunya yang tahu cara bikin vaksin. Carlos mulai ragu—ini bukan lagi misi biasa. Tapi Tyrell ngingetin kalau mereka cuma bisa jalanin perintah.
Kembali ke Jill, dan Evolusi Mengerikan Nemesis
Sementara itu, Jill Valentine akhirnya bangun di tengah reruntuhan kereta dan keluar lewat terowongan bawah tanah. Dia sempat tenang, sampai denger suara Nemesis lagi. Kali ini, Nemesis kelihatan makin kacau, badannya terbakar dan akhirnya nyemplung ke sungai. Jill ngerasa menang dan coba ninggalin tempat itu sambil nelpon Carlos—ngabarin kereta anjlok, semuanya tewas, dan Nicholai ninggalin mereka.
Tapi kemenangan itu cuma sebentar. Nemesis muncul lagi dalam bentuk baru: jauh lebih besar, jalannya merangkak kayak binatang buas, dan kecepatannya gila-gilaan. Jill hampir nggak bisa ngimbangin. Carlos yang nggak denger kabar dari Jill, langsung berinisiatif buat nyari dia sebelum ke rumah sakit.
Dengan Grenade Launcher, Jill berhasil ngelawan balik dan jatuhin monster itu. Tapi saat dia balik badan, Nemesis bangkit lagi, dan Jill sempat nembak gerbang buat ngejepit lengannya. Sayangnya, Nemesis berevolusi lagi dan menumbuhkan lengan baru bertentakel. Tentakel itu langsung nusuk Jill dan nginfeksi tubuhnya dengan racun berbahaya.
Jill langsung kejang-kejang dan jatuh. Dan dari balik bayangan, Nicholai muncul lagi—senyum puas sambil bilang terima kasih atas data yang luar biasa. Setengah hari kemudian, Carlos akhirnya nemuin Jill yang udah sekarat tapi masih hidup. Tanpa buang waktu, dia langsung bawa Jill ke rumah sakit berharap Bard bisa menyelamatkannya.
Rumah Sakit yang Jadi Neraka
Setelah sampai di rumah sakit, Tyrell kasih tahu kalau Bard ada di lab bagian belakang bangsal. Tapi ternyata tempat itu juga udah dipenuhi zombie, bahkan ada sesuatu yang lebih mengerikan. Carlos nyoba buka lab Bard, tapi sistemnya pakai pengenal suara, dan Bard nggak ngejawab saat dipanggil.
Saat nyari jalan alternatif, Carlos dikejutkan oleh makhluk lain yang bisa ngebunuh zombie dan motong kepala mereka sekaligus. Makhluk itu adalah Hunter Beta, varian yang lebih lincah dari versi sebelumnya. Meski nggak sekuat Gamma, kecepatan mereka bikin Carlos kewalahan. Setelah bertarung mati-matian, dia berhasil masuk ke lab Bard—tapi sayangnya, sudah terlambat. Dr. Bard ditemukan tewas, tertembak oleh seseorang.
Kebenaran, Harga Diri, dan Akhir dari Teror
Setelah menemukan Bard tewas, Carlos Oliveira menggali lebih dalam soal kebenaran yang selama ini ditutupi. Ia menemukan rekaman Bard yang membeberkan semua: Umbrella memang dalang di balik T-Virus, dan para ilmuwan seperti dia hanya dijadikan alat. Bard sempat bekerja sama dengan Senator Greg Tester demi pengamanan dirinya, dan bahkan memperingatkan bahwa virus bisa sampai ke Capitol Hill. Tapi semuanya sia-sia—Umbrella memilih menutup mulut semua saksi.
Mendengar pengakuan itu, Carlos merasa dikhianati—baik sebagai prajurit maupun sebagai manusia. Tapi di sisi lain, ia semakin kagum pada Jill yang sejak awal tahu Umbrella adalah biang keroknya. Dengan semangat baru, ia amankan sampel vaksin dan kembali ke Jill yang sedang sekarat. Setelah menyuntikkan vaksin, Carlos hanya bisa menunggu dan berharap.
Countdown Menuju Kiamat
Hari berganti, Jill akhirnya bangun, meski tubuhnya masih lemah. Tapi situasi tak memberinya waktu istirahat: Tyrell datang dengan kabar buruk. Pemerintah sudah memutuskan—Raccoon City akan dilenyapkan lewat serangan rudal hari itu juga. Satu-satunya harapan? Serahkan vaksin sebelum peluncuran dimulai.
Carlos memutuskan untuk menahan serbuan zombie sementara Tyrell mengaktifkan sistem keamanan. Aksi heroik Carlos menahan gelombang undead berhasil, dan Jill pun mulai pulih berkat vaksin. Tapi semua ini belum selesai—masih ada satu target terakhir: Nemesis, dan tentu saja, si pengkhianat Nicholai.
Mengikuti jejak Carlos ke fasilitas bawah tanah bernama NEST 2, Jill menemukan fakta-fakta mengerikan: tempat ini bukan sekadar lab vaksin, tapi arena eksperimen senjata biologis—dari Tyrant gagal, Hunter model Eropa, hingga proyek rahasia bernama Nemesis. Nicholai sendiri muncul, menertawakan Jill sambil mengungkap bahwa ia selama ini adalah agen bayaran, mencatat data pertempuran untuk klien rahasia yang tertarik pada potensi bioweapon.
Tiba-tiba, Nemesis muncul kembali dan membunuh Tyrell. Jill kabur, mengumpulkan bahan untuk membuat vaksin baru, sekaligus melawan makhluk-makhluk seperti Pale Head—zombie yang beregenerasi super cepat. Setelah berhasil membuat vaksin, Jill bertarung melawan Nemesis di ruangan pembuangan biologis. Tapi belum sempat lega, Nicholai muncul lagi, mencuri vaksinnya, dan mengaku hanya peduli pada uang.
Akhir Alur Cerita Game Resident Evil 3 Remake – Pertarungan Terakhir
Saat Jill hampir kalah, Carlos datang dan menjatuhkan crane ke arah Nemesis, lalu menyiramnya dengan cairan pelarut sampai monster itu meleleh. Tapi tentu saja, ini Resident Evil—Nemesis belum benar-benar mati. Dengan tubuh yang makin grotesk dan kekuatan yang makin brutal, makhluk itu bangkit untuk terakhir kalinya.
Jill mengambil senjata eksperimental Railgun berkode FINGeR dan memukul telak sang monster. Tapi senjatanya butuh waktu buat isi ulang. Dalam duel dramatis, Jill mengulur waktu, lalu meledakkan kepala Nemesis dalam jarak dekat—akhir dari teror yang terus mengejarnya sejak awal.
Saat mencoba kabur, Jill menemukan Carlos sudah ditahan oleh Nicholai yang kini kalap. Dia menghancurkan vaksin satu-satunya dan mencoba kabur. Tapi Carlos kembali bangkit dan melawan habis-habisan. Dalam pertarungan brutal, Jill mengambil kesempatan dan menembak Nicholai tepat sasaran. Dengan napas tersisa, Nicholai mencoba tawar-menawar: ia bisa kasih info soal siapa dalangnya—asal nyawanya diselamatkan. Tapi Jill menolak. Ia lebih memilih mencari kebenaran sendiri.
Mereka berdua akhirnya berhasil kabur naik helikopter. Dari atas, mereka menyaksikan rudal menghantam kota, menghapus Raccoon City dari peta. Jill, yang kini sepenuhnya pulih, tahu bahwa ini bukan sekadar wabah virus—ini semua tentang kerakusan manusia, dan Umbrella harus dihentikan.
Beberapa waktu kemudian, vaksin yang berhasil diselamatkan jadi satu-satunya harapan umat manusia melawan ancaman zombie. Tapi untuk Jill, pertarungan belum selesai. Kini, ia tahu jalan hidupnya: menghancurkan Umbrella sampai ke akar.
Dengan lebih dari 3.6 juta kopi terjual di seluruh dunia, Resident Evil 3 Remake tidak hanya menghidupkan kembali mimpi buruk klasik, tapi juga menyajikan ulang kisah tragis penuh aksi dan pengkhianatan dengan kualitas modern yang mencengangkan.